Thursday, February 5, 2009

About Jamur Tiram

Jamur tiram atau dalam bahasa latin disebut Pleurotus sp. merupakan jamur konsumsi termasuk kedalam Klas Bosidiomycetes. Spesies jamur tiram, Pleurotus ostreatus selain dapat dikonsumsi juga bernilai ekonomi tinggi. Selain itu masih banyak species jamur tiram lainnya dari Genus Pleurotus yang telah dibudidayakan antara lain Pleurotus umbellatus, P. flabellatus, P. dryngeus, P. sajor caju, P. iringii, P. abalonus. Jamur tiram yang banyak dikenal oleh petani jamur Indonesia secara umum antara lain : Tiram putih (Pleurotus ostreatus), jenis ini memiliki tangkai bercabang. Disebut jamur tiram putih karena jamur ini memang berwarna putih, tudungnya bulat 3-15 cm. Tiram abu-abu (Pleurotus cystidius), jenis jamur ini tangkainya tidak bercabang, tudung bulat dengan diameter lebih kecil dibandingkan dengan tiram putih. Tiram abu-abu keunggulannya mempunyai rasa manis. Tiram raja (Pleurotus umbellatus), atau King oyster tidak bercabang, tudung besar berwarna kecoklat-coklatan dan pecah-pecah bagian pinggirnya.
Kandungan protein jamur tiram rata-rata 3,5-4% dari berat basah. Berarti proteinnya dua kali lipat lebih tinggi dibandingkan asparagus dan kubis. Bila dihitung dari berat kering jamur tiram kandungan proteinnya adalah 19-35%, sementara beras 7,3%, gandum 13,2%, kedelai 39,1% dan susu sapi 25,2%. Jamur tiram juga mengandung sembilan asam-asam amino esensial yang tidak bisa disintesis dalam tubuh yaitu lisin, metionin, triptofan, threonin, valin, leusin, isoleusin, histidin dan fenilalanin. Kandungan lemak jamur tiram setidaknya 72% dari total asam-asam lemaknya adalah asam lemak tidak jenuh. Jamur tiram juga mengandung sejumlah vitamin penting terutama kelompok vitamin B, vitamin C dan provitamin D yang akan diubah menjadi vitamin D dengan bantuan sinar matahari. Kandungan vitamin B1 (tiamin), B2 (riboflavin), niasin dan provitamin D2 (ergosterol)-nya cukup tinggi. Jamur merupakan sumber mineral yang baik, Kandungan mineral utama yang tertinggi adalah kalium (K), kemudian fosfor (P), natrium (Na), kalsium (Ca) dan magnesium (Mg). Namun, jamur juga merupakan sumber mineral minor yang baik karena mengandung seng, besi, mangan, molibdenum, kadmium, dan tembaga. Konsentrasi K, P, Na, Ca dan Mg mencapai 56-70 persen dari total abu, dengan kandungan kalium sangat tinggi mencapai 45 persen. Menurut Chang dan Miles kandungan logam berat itu masih jauh di bawah batas yang ditetapkan dalam undang-undang Fruit Product Order and Prevention of Food Adulteration Act tahun 1954. Oleh karena itu jamur tiram sebagai sayuran adalah aman dikonsumsi setiap hari, sumber yang baik untuk asam-asam amino yang diperlukan dalam membentuk protein dalam tubuh, sumber yang baik untuk vitamin terutama vitamin B1, B2 dan provitamin D2, dan sumber mineral terutama kalium dan fosfor.
Jamur tiram bisa hidup pada daerah yang bersuhu antara 10 s/d 32 oC. Artinya bila suhu <10 oC jamur tiram tumbuh kurang baik demikian pula apabila >32oC. Adapun pertumbuhan optimum jamur tiram adalah pada suhu 25-26 oC. Secara alamiah di Indonesia daerah yang mempunyai suhu 25-26 oC terdapat pada daerah dataran tinggi kira-kira pada ketinggian 500-1000 m dpl.
BPPT dalam pelaksanaan kegiatan IPTEKDA bekerjasama dengan PT. Tata Agro Nusantara Indah (TANI) membuat unit pilot percontohan budidaya produksi jamur tiram di Kabupaten Subang Jawa Barat. Kabupaten Subang dengan ketinggian 600 m dpl. dengan suhu rata-rata 24oC potensial untuk usaha budidaya jamur tiram. Menurut catatan TANI tahun 2001 bahwa dari hasil uji coba produksi jamur tiram di Karawang yang mempunyai suhu rata-rata 30 oC menunjukkan bahwa dari bibit dalam log berat 1 kg, dapat dipanen jamur 1-1,5 kg/log dari kemungkinan 1,5-2,0 kg jamur/log. Biasanya jamur tiram yang ditanam di dataran tinggi memiliki tudung lebih lebar dibandingkan dengan yang ditanam di dataran rendah.

Jamur Tiram

Jamur Tiram

Jamur tiram (Pleurotus ostreatus) atau jamur tiram putih adalah jamur pangan dengan tudung berbentuk setengah lingkaran mirip cangkang tiram dengan bagian tengah agak cekung dan berwarna putih hingga krem.

Tubuh buah memiliki batang yang berada di pinggir (bahasa Latin: pleurotus) dan bentuknya seperti tiram (ostreatus), sehingga jamur tiram mempunyai nama binomial Pleurotus ostreatus. Jamur tiram masih satu kerabat dengan Pleurotus eryngii atau King Oyster Mushroom.

Tubuh buah mempunyai tudung yang berubah dari hitam, abu-abu, coklat, hingga putih dengan permukaan yang hampir licin dengan diameter 5-20 cm. Tepi tudung mulus sedikit berlekuk. Spora berbentuk batang berukuran 8-11×3-4μm. Miselium berwarna putih dan bisa tumbuh dengan cepat.

Di alam bebas, jamur tiram bisa dijumpai hampir sepanjang tahun di hutan pegunungan daerah yang sejuk. Tubuh buah terlihat saling bertumpuk di permukaan batang pohon yang sudah melapuk atau pokok batang pohon yang sudah ditebang.

Pembudidayaan jamur tiram biasanya dilakukan dengan media tanam serbuk gergaji.

Selain campuran pada berbagai jenis masakan, jamur tiram merupakan bahan baku obat statin.

Jamur tiram diketahui membunuh dan mencerna nematoda yang kemungkinan besar dilakukan untuk memperoleh nitrogen.


Sumber Wikimedia